"Unggul dalam iman, cerdas, terampil dan cinta lingkungan"

Senin, 05 April 2010

Mengenal Whole Brain Teaching

Metode Pembelajaran "Whole Brain Teaching" (WBT)

(Disesuaikan dengan Sekolah di Indonesia)

 

"Whole Brain Teaching adalah metode pembelajaran yang dikenalkan di Amerika utara sejak 1999. Konsep tersebut mengajarkan metode pembelajaran dengan cara mengenali prinsip belajar anak didik yang dibagi menjadi tiga bagian yaitu Visual, Verbal, dan Body/Kinestetic. Strategi inti dari Whole Brain Teaching adalah bagaimana cara menarik perhatian audience dalam hal ini adalah anak didik sehingga mereka lebih terfokus pada materi yang diberikan guru. Harus ada interaksi, karena metode pembelajaran yang ada selama ini cenderung menimbulkan kebosanan pada murid."

(Seminar Nasional "Whole Brain Teaching" di Universitas Kanjuruhan Malang, 28 Juni 2009; http://www.ukanjuruhan.ac.id/index.php?component=artikel&id_artikel=215)

 

Enam Strategi "Power Teaching":

  1. "Class"
  2. "Teach"
  3. Score Board
  4. Gestures
  5. "Hands Deny"
  6. Comprehension Check

 

I. Seruan Sapaan Guru Terhadap Kelas

("Klas" - "Ya")

 

Kalau guru berseru, "Klas...!"

Siswa menjawab, "Ya.."

Kalau guru berseru dengan kecepatan, gerakan, dan irama tertentu, "Klas, klas...!"

Siswa menjawab dengan kecepatan, gerakan, dan irama meniru guru, "Ya, ya..."

 

II. Saling Mengajarkan Antar Siswa

("Ajarkan" - "Siap")

 

Kalau guru berseru, "Ajarkan!"

Siswa menjawab, "Siap!" Lalu menghadap ke teman sebelahnya dan mengajarkan apa yang diminta.

Kegiatan berlangsung sampai guru berseru, "Klas..!", dan siswa langsung berhenti mengajar teman dan menghadap lagi ke guru sambil berseru, "Ya...".

 

Kalau guru berseru dengan kecepatan, gerakan, dan irama tertentu, "Ajarkan...!"

Siswa menjawab dengan kecepatan, gerakan, dan irama meniru guru, "Siap..." Lalu menghadap ke teman sebelahnya dan mengajarkan apa yang diminta.

Kegiatan berlangsung sampai guru berseru, "Klas..!", dan siswa langsung berhenti mengajar teman dan menghadap lagi ke guru sambil berseru, "Ya...".

 

Mengajar Teman Bergantian

Guru memberi petunjuk bahwa kegiatan "saling mengajar teman" dilakukan bergantian. Kapan saatnya harus berganti giliran ditandai dengan seruan guru, "Ganti !"

Ketika guru berseru, "Ganti!", siswa juga berseru, "Ganti!", lalu siswa ganti giliran saling mengajar.

 

Saling Mengajar Sambil Melakukan Gerakan-gerakan Simbolik Bermakna (Gestures)

Siswa saling mengajarkan pelajaran yang telah diterima dari guru, sambil melakukan gerakan-gerakan, meniru seperti yang dilakukan oleh guru. Maka siswa didorong untuk terus memperhatikan dengan cermat dan menirukan gerakan-gerakan seperti yang dilakukan oleh guru ketika menjelaskan suatu pelajaran.

 

III. Pemberian Skor Penilaian Terhadap Aktivitas Kelas (Score Board)

 

Guru membuat kolom penilaian di papan tulis, yang terdiri dari 2 kolom: "memuaskan" dan "kurang memuaskan" (bisa diganti dengan gambar emotikon "gembira" dan "kecewa"). Lalu guru memberitahukan kepada para siswa bahwa bila para siswa dapat melakukan dengan baik aktivitas "saling mengajarkan" yang diminta oleh guru, maka guru akan memberikan skor 1 atau tanda centang pada kolom "memuaskan". Tetapi bila sebaliknya (atau kurang baik, misalnya ada siswa yang belum terlibat, belum memakai gerakan-gerakan, kurang serius, dll), guru akan memberikan skor 1 atau tanda centang pada kolom "kurang memuaskan".

 

Ketika guru memberikan skor pada kolom "memuaskan", siswa akan berseru "bagus !" sambil membuat "gesture" gembira.

Tetapi bila guru memberikan skor pada kolom "kurang memuaskan", siswa akan berseru "waaah..." sambil membuat "gesture" kecewa.

Dalam hal masih "kurang memuaskan", guru dapat menawarkan kepada para siswa untuk mengulang kegiatan. Kalau para siswa menjawab "Ya", maka guru akan kembali "me-review" bagian pelajaran itu dan setelah itu kembali berseru, "Ajarkan!".

Setelah itu guru akan memberikan penilaian dengan membubuhkan skor di papan tulis.

 

IV. Mengajar Sambil Melakukan Gerakan-gerakan Simbolik Bermakna (Gestures)

 

Kalau guru terlalu lama bicara secara monoton, murid mengantuk. Guru harus mengembangkan cara mengajar dengan memberikan uraian yang pendek-pendek. Selain itu, guru harus mengajar sambil melakukan gerakan-gerakan simbolik bermakna, yang punya makna asosiatif dan bermanfaat untuk membantu siswa memahami apa yang diajarkannya, terutama gerakan-gerakan tangan, dipadukan dengan gerak bagian tubuh lainnya serta intonasi suara. Maka dalam persiapan mengajar guru perlu merancang dan melatih diri terus-menerus dengan gerakan-gerakan (gestures) asosiatif dan bermakna. Gerakan-gerakan asosiatif dan bermakna tersebut akan ditirukan oleh para siswa ketika mereka diminta untuk melakukan aktivitas "saling mengajarkan".

 

V. "Tangan terkatup" (Hands Deny)

 

Ketika guru bicara, kadang perhatian anak tersita pada aktivitas lain (dan tangannya kemana-mana). Untuk membantu siswa memfokuskan perhatian, maka guru meminta siswa mengatupkan kedua tangan dan meletakkannya di depan, sambil mengarahkan perhatian penuh kepada guru. Seruan guru, "Tangan terkatup!", akan dijawab oleh siswa dengan seruan yang sama, "Tangan terkatup". Ini adalah ajakan untuk menaruh perhatian penuh pada guru dan apa yang diajarkan.

 

VI. Memeriksa Pemahaman Para Siswa Atas Pelajaran (Comprehension Check)

 

Pada akhir tatap muka di kelas guru akan melakukan pemeriksaan pemahaman siswa, untuk memastikan bahwa para siswa memahami seluruh bahan pelajaran yang diajarkan pada jam pelajaran itu. Caranya dengan "mereview" pokok-pokok bahan pelajaran yang diberikan pada jam pelajaran (hari itu), dan kemudian meminta para siswa "saling mengajarkan" pokok-pokok bahan pelajaran yang telah diterimanya. Guru lalu berseru, "Ajarkan!", dan kemudian guru memonitor para siswa sambil berkeliling kelas.

 

TAMBAHAN

Lima Aturan Untuk PBM di Kelas Untuk Dimengerti Siswa:

  1. Aturan Pertama: Ikuti petunjuk dengan cermat
  2. Aturan Kedua: Angkat tangan kalau mau bicara
  3. Aturan Ketiga: Hargai teman, hargai diri sendiri, hargai sekolah
  4. Aturan Keempat: Buat pilihan cerdas
  5. Aturan Kelima: Jadilah berani dan jujur

 

Persiapan Guru Mengajar:

  1. Membuat rencana bahan yang akan diajarkan
  2. Membuat tahap-tahap penyampaian bahan ajar
  3. Merancang "gerakan-gerakan" (gestures) yang sesuai bahan ajar

 

BAHAN-BAHAN INSPIRATIF UNTUK GURU

Video "Whole Brain Teaching" bisa diunduh dari:

http://www.youtube.com/results?search_query=whole+brain+teaching&aq=f

 

disarikan oleh: prastcm


3 komentar:

  1. maaf, bolehkah saya tahu pembuat tulisan diatas ini sebagai referensi tugas kuliah?

    BalasHapus
  2. mau b
    ,, dijadikan referensi

    BalasHapus
  3. bu kalau mencari buku tentang Whole brain teaching ini dimana ya ? kok sulit ? terima kasih

    BalasHapus